• SEJARAH PENDIRI IPNU

    Sejarah kehidupan pendiri organisasi pelajar di NU, KH Moh Tholhah Mansoer, memiliki sejumlah keunikan. Ia berasal dari keluarga biasa, bukan keturunan darah biru, tapi dinilai mampu menunjukkan prestasi dan kiprah yang tidak biasa.

  • CBP-KPP MERUPAKAN UJUNG TOMBAK IPNU IPPNU

    Dididik dan di latih dengan porsi yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan rasa pengorbanan,disiplin dan rasa perjuangan yang tinggi sebagai garda terdepan IPNU IPPNU

  • KESERUAN DALAM ORGANISASI

    merangkul seluruh anak muda terutama pelajar tidak memandang bagaimana keseharianya bagaimana kepribadianya, baik atau buruk, kita adalah manusia

  • KADERISASI

    Hal yang sangat penting di sebuah organisasi, ini merupakan bentuk pengenalan kita untuk seluruh pelajar kepada NAHDLATUL ULAMA

  • PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT PELAJAR

    juara 2 festifal budaya se jatim, IDHAR QOMARIYAH MUSIKALISASI PUISI, Festifal budaya PW IPPNU JAWA TIMUR

Terima kasih bagi para pengunjung yang telah mendukung blog kami, kami selalu berupaya untuk meningkatkan kan kualitas blog dan menyajikan informasi yang insyaallah bermanfaat bagi kita semua. salam 3B

PENDIRI IPNU

 

Sejarah kehidupan pendiri organisasi pelajar di NU, KH Moh Tholhah Mansoer, memiliki sejumlah keunikan. Ia berasal dari keluarga biasa, bukan keturunan darah biru, tapi dinilai mampu menunjukkan prestasi dan kiprah yang tidak biasa. 

Tholhah juga tidak pernah belajar di pesantren, kecuali ikut mengaji diniyah di Malang. Ia cuma bisa menempuh sekolah-sekolah rakyat pada zamannya karena latar belakang profesi sang ayahanda yang hanya penjual sapu lidi keliling di Malang. Bahkan, masa sekolahnya pun sempat berhenti karena ikut andil dalam mengusir penjajah kala itu. Ketika keadaan aman baru ia meneruskan lagi sekolah di taman rakyat, sampai hijrah ke Yogyakarta untuk kuliah di Universitas Gadjah Mada. Cuplikan biografi ini tertuang dalam buku “KH. Moh Tholhah Mansoer Sang Professor NU yang Terlupakan” yang dibedah Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kota Yogyakarta di gedung LKiS Yogyakarta, akhir pekan kemarin (20/3). Meski bukan keturunan kiai atau ningrat, keaktifan Tholhah Mansoer dalam bergaul dengan orang-orang NU membuahkan ide kreatif untuk membentuk sebuah wadah pagi pelajar NU. Hingga disahkan saat Muktamar NU di Semarang pada 24 Februari 1954. Lucunya, saat pengesahan IPNU sebagai salah satu banom NU, Tholhah sendiri tidak hadir dalam muktamar. Dan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 2 Maret 1955 lahirlah Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama yang diketuai pertama oleh Umroh Mahfudoh, cucu KHWahab Hasbullah sekaligus istri dari KH Moh Tholhah Mansoer.

Sang penulis buku, Fahshin M Fa’al, menjadi pembicara dalam diskusi kali ini dan sebagai pembanding, Masyhuri mantan sekretaris Pimpinan Pusat IPNU. Bedah buku kali ini merupakan kegiatan ketiga dalam rentang sebulan setelah terselenggaranya acara Latihan Kader Muda (Lakmud). “Alhamdulillah sampai saat ini kader Lakmud 2016 saling bersinergi dalam melaksanakan agenda-agenda yang telah direncanakan,” ujar Luthfi Ainun Najib selaku Ketua PC IPNU kota Yogyakarta.

 

Menurutnya, eksistensi IPNU-IPPNU sampai sekarang terus berkembang sampai ke pelosok negeri. Mbah Tholhah termasuk salah satu orang cerdas di NU, orang pertama yang mendapat gelar professor dari presiden Soeharto kala itu. Ketauladanannya yang patut ditiru, katanya, ialah orang yang tidak gia jabatan meskipun secara intelektual ia mampu. “Berbanding terbalik dengan fenomena zaman sekarang yang terpenting jabatan meski intelektualnya kurang,” tuturnya. (Halimatus Sakdiyah/Mahbib)

Sumber: https://nu.or.id/daerah/pelajar-nu-jogja-baca-kembali-biografi-pendiri-ipnu-ippnu-LMPi8


Share:

profil ipnu

 ipnu adalah organissi badan otonom yang di naungi oleh nahdlatul ulama dan beranggotakan para pelajar ulai dari usia 12 tahun sampai 28 tahun

Share:

wawasan pelajar

SEJARAH NAHDLATUL ULAMA



KH Hasyim Asyari juga menjadi tempat meminta nasihat bagi para tokoh pergerakan nasional. Peran kebangsaan yang luas dari KH Hasyim Asyari itu membuat ide untuk mendirikan sebuah organisasi harus dikaji secara mendalam. Hasil dari istikharah KH Hasyim Asy’ari dikisahkan oleh KH As’ad Syamsul Arifin. KH As’ad mengungkapkan, petunjuk hasil dari istikharah KH Hasyim Asy’ari justru tidak jatuh di tangannya untuk mengambil keputusan, melainkan diterima oleh KH Cholil Bangkalan, yang juga guru KH Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah. Dari petunjuk tersebut, KH As’ad yang ketika itu menjadi santri KH Cholil berperan sebagai mediator antara KH Cholil dan KH Hasyim Asyari. Ada dua petunjuk yang harus dilaksanakan oleh KH As’ad sebagai penghubung atau washilah untuk menyampaikan amanah KH Cholil kepada KH Hasyim Asyari.


Share:
Pelajar NU Panceng

Terima kasih bagi para pengunjung yang telah mendukung blog kami, kami selalu berupaya untuk meningkatkan kan kualitas blog dan menyajikan informasi yang insyaallah bermanfaat bagi kita semua. salam 3B

Popular Posts

Pelantikan dan Raker PAC IPNU IPPNU Panceng Masa Khidmat 2024 - 2026 M

Pelantikan Pengurus Baru IPNU IPPNU Panceng Masa Khidmat 2024 - 2026 M : Tampak para pengurus baru IPNU sedang berfoto bersama. Pada hari Sa...

Popular Posts