CBP KPP Panceng Tanam Pohon Bersama Perhutani dalam Program RTL Pasca Diklatama
CBP KPP Panceng Tanam Pohon Bersama Perhutani dalam Program RTL Pasca Diklatama
PANCENG – Setelah sukses menyelenggarakan Diklatama ke-5, Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) CBP KPP Panceng melanjutkan proses kaderisasi melalui kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) ke-2 berupa penanaman pohon dan edukasi kehutanan, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Perhutani.
Kegiatan RTL ini dilaksanakan pada Rabu, (9/7/2025), dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, bertempat di kawasan hutan KRPH Panceng, tepatnya di sepanjang ruas Jalan Daendels, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Sebanyak 50 bibit pohon ditanam oleh peserta dan pengurus, terdiri atas jenis mangga Thailand, jambu air, jambu air Jamaika, sukun, dan rambutan.
Ketua PAC IPNU Panceng, Mohammad Rifqi Khoiruddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Diklatama V yang bertema “Membangun Keterampilan Kader Pelajar NU yang Militan, Berjiwa Sosial, dan Peduli Lingkungan.”
“Tujuannya untuk memantik semangat pelajar dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Isu lingkungan saat ini menjadi perhatian dunia, dan kami merasa perlu berkontribusi melalui aksi nyata seperti menanam pohon,” ujarnya.
Lebih dari sekadar aksi simbolik, kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi lintas pihak, seperti Perhutani KPH Tuban, KRPH Panceng, Pemerintah Desa Prupuh, LMDH Sumber Lestari Prupuh, dan paguyuban perempuan setempat. Dukungan dari masyarakat dan lembaga setempat juga menguatkan semangat peserta dalam aksi lingkungan ini.
Komandan DKAC CBP Panceng, M. Miftah Arisandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menyelaraskan kaderisasi dengan nilai-nilai CBP KPP, khususnya kepedulian terhadap alam sekitar.
“Kita ingin kader baru CBP KPP cinta dan sayang terhadap lingkungan, terutama wilayah Panceng yang kaya akan alam seperti laut, hutan, dan ladang,” katanya.
“Program ini juga mengajarkan pentingnya koordinasi dan kerja sama, karena persiapan teknisnya melibatkan banyak pihak. Semangat kader militan, sosial, dan peduli lingkungan harus terus ditanamkan.”
Peserta kegiatan pun memberikan respon positif. Fiddini Iffah Ayuda, salah satu peserta Diklatama V, mengungkapkan pengalamannya:
“Ini pertama kalinya saya ikut nanem pohon. Rasanya senang bisa nyoba hal baru dan belajar soal pentingnya hutan. Materi dari Perhutani juga menarik, terutama soal peran hutan dalam menjaga air dan mencegah bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya edukatif, tetapi juga membangun semangat kekompakan dan kolaborasi antaranggota CBP KPP.
“Kegiatannya benar-benar bikin kami saling bantu. Lucunya, saya baru merasa jadi ‘anak Panceng’ beneran karena harus bolak-balik lewat hutan yang sebelumnya jarang saya lewati,” tambahnya.
Harapan ke depan, menurut Ketua PAC, semangat menjaga lingkungan ini dapat membentuk kesadaran kolektif pelajar NU agar peduli terhadap ekosistem di sekitar mereka, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial lainnya.
Meskipun RTL ini hanya dirancang dua kali, Ketua DKAC berharap program semacam ini bisa terus dijalankan bersama-sama. “Saya tidak bisa jalan sendiri. Organisasi itu harus saling mendukung,” tegasnya.
Penulis :Mahir Riyadl